Raut lelah auramu..
Luluh letih isi jiwamu..
Kau tepiskan demi aku
Hingga pagi yang membangunkan mimpimu
Kau goreskan sisa hidupmu untuku
Lekas esok lusa ataukah nanti
Keriput tulang pipimu membekas
Arti dari kerasnya perjuanganmu
dan saat kau sapa aku
"Jadilah yang Lebih Baik Dariku"
Suatu saat kelak kau sandarkan lelah tubuhmu
Sejenak kau tersenyum padaku
Lalu kau usap air mataku
Hingga kau menutup mata
"Semoga kau diterima di sisi-Nya"
Itulah seikat do'a anakmu
Untuk orang hebat sepertimu,
Ayah...
Luluh letih isi jiwamu..
Kau tepiskan demi aku
Hingga pagi yang membangunkan mimpimu
Kau goreskan sisa hidupmu untuku
Lekas esok lusa ataukah nanti
Keriput tulang pipimu membekas
Arti dari kerasnya perjuanganmu
dan saat kau sapa aku
"Jadilah yang Lebih Baik Dariku"
Suatu saat kelak kau sandarkan lelah tubuhmu
Sejenak kau tersenyum padaku
Lalu kau usap air mataku
Hingga kau menutup mata
"Semoga kau diterima di sisi-Nya"
Itulah seikat do'a anakmu
Untuk orang hebat sepertimu,
Ayah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar